Juni 2017 Cilegon. Menindak lanjuti adanya dugaan daging murah dan tak lazim di kawasan pasar kranggot, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon melakukan pengambilan sampel daging di pasar tersebut untuk Selanjutnya di uji di Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Provinsi Banten, dan pada hasil tersebut positif mengadung daging babi.
Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Cilegon, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, serta petugas kepolisian. Pada inspeksi mendadak (sidak) berdasarkan surat hasil uji BPPV Banten, Satgas mendapati pedagang yang menjual daging sapi yang dioplos dengan daging celeng.
Petugas mendapatkan barang bukti berupa 15-35 kg daging celeng siap jual, yang telah terbagi dalam tujuh kantong plastik. Kemudian timbangan serta empat pisau potong daging. Setiap plastik terdiri atas 5 kg daging celeng.
Kemudian barang tersebut disimpan sebagai barang bukti dan akan segera di musnahkan. Dalam hal ini DKPP menyampaikan melalui Kasi KESMAVET, drh. Abraham Syah mengatakan masyarakat yang hendak membeli daging sapi diharapkan agar lebih jeli dalam memilih daging sapi. Ada beberapa cara untuk membedakan antara daging sapi dengan babi antara lain, dari bau saja sudah bisa dibedakan apakah itu daging sapi atau bukan. Sehingga masyarakt perlu memahami seperti apa bau daging sapi dan juga daging babi. Warna juga bisa dijadikan pembeda antara daging babi dan sapi.
Pada daging sapi, warna cenderung merah yang cerah, baunya sendiri khas sapi dan juga seratnya terlihat jelas dan kasar. Sementara pada daging babi, merah pucat yang cenderung keputihan menjadi ciri warna daging babi. Bau amis juga menjadi ciri khas utama daging babi selain serat daging yang cenderung lebih halus.
Sementara daging celeng atau babi hutan, warnanya merah cerah hampir seperti daging sapi, baunya juga amis dan seratnya kasar mirip daging sapi.
Salah satu yang bisa dijadikan pendeteksi daging merupakan oplosan adalah harga yang ditawarkan penjual. Bila jauh lebih murah dari harga pasar, bisa dipastikan daging itu mencurigakan karena daging babi sendiri harganya murah sehingga saat dioplos mungkin sekali harganya jadi turun.